Kamis, 13 Februari 2014

Meningkatkan Pemahaman Islam Dengan Membaca Al quran


Butir pertama dari Misi Pemerintah Kabupaten Pidie (Pemkab) Periode 2012-2017 adalah Meningkatkan Pengamalan Nilai-Nilai KeIslaman. Hal ini dititik beratkan sebagai dasar arah pembangunan ke depan.

Beberapa program pemerintah telah dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah program mengaji bersama yang dicanangkan disetiap Mesjid, Meunasah, Instansi Pemerintah serta Pendopo Bupati Pidie, yang melibatkan unsur Ulama, Masyarakat, dan para Pegawai Negeri Sipil.

Aceh yang identik dengan daerah syari’at Islam membuat Pemerintah Pidie terus melakukan berbagai teroboson yang menuntut setiap individu untuk memiliki ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan, baik itu kegiatan Pemerintahan maupun kegiatan perorangan tidak terlepas dari aturan yang telah ditetapkan menurut syari’at Islam.

Agama menyangkut kehidupan manusia, oleh karena itu kesadaran dan pengamalan agama seseorang lebih menggambarkan sisi-sisi batin dalam kehidupan yang ada kaitannya dengan sesuatu yang sakral dan dunia gaib. Dari kesadaran agama dan pengalaman agama ini pula kemudian muncul sikap keagamaan yang ditampilkan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Bila diamati kualitas kehidupan keberagaman masyarakat di gampong-gampong dewasa ini, maka kita akan sangat merindukan pola-pola lama yang telah berhasil menghantarkan tokoh-tokoh cendekiawan Muslim seperti Tgk. Abu Beureueh, Tgk. Usman Kuta Krueng, dan lain sebagainya menjadi pribadi-pribadi tangguh yang selama ini kita kenal.

Hal tersebut bertolak belakang dengan gaya dan pola hidup masyarakat saat ini, seruan azan sudah mulai jarang dikumandangkan, Masjid-Masjid dan majelis taklim lengang jamaah, setiap selesai Maghrib jarang pula kita dengar lantunan bacaan ayat-ayat suci Al Quran dari rumah-rumah kaum Muslimin.

Membaca Al Quran atau mengaji sejak dulu telah menjadi budaya masyarakat Pidie. Oleh karena itu, Pemkab Pidie telah mencanangkan program membudayakan kembali membaca Al Quran setelah Shalat Maghrib dikalangan masyarakat.

Sedangkan dikalangan pelajar,  juga dicanangkan gerakan satu hari satu ayat untuk siswa disetiap sekolah yang ada di kabupaten pidie, dengan adanya program tersebut diharapkan  dapat menghidupkan kembali tradisi membaca Al quran diseluruh pelosok gampong,  serta menumbuhkan kesadaran akan fungsi dan peranan Al Qur`an bagi kehidupan manusia dengan tetap dibaca dan mempelajarinya

Dengan begitu masyarakat dapat memanfaatkan waktu antara Maghrib dan Isya lebih efektif untuk beribadah kepada Allah dan memperdalam wawasan keagamaannya dan tidak menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat,  juga tidak ada lagi anak-anak pidie yang tidak mampu mebaca  Alquran serta. (*)
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar