Keberadaan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pidie yang tunduk
di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia diharapkan mampu melakukan
berbagai upaya untuk mendukung program-progam pembangunan daerah. Hal itu
dikatakan wakil Bupati Pidie, M. iriawan, SE saat memimpin upacara memperingati
Hari Amal Bakti di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Pidie. Jum’at, 3 Januari
2014
Program pembangunan tersebut seperti yang
tertuang dalam visi dan misi Pemerintah daerah Kabupaten Pidie salah satunya
adalah peningkatan pengamalan nilai-nilai keislaman, sosial, dan budaya,
reformasi birokrasi, supremasi hukum, tata kelola pemerintahan dan pelayanan
publik serta peningkatan kualitas pendidikan yang mendukung laju cepatnya
pembangunan di Kabupaten Pidie.
Dengan momentum peringatan Hari Ulang Tahun
Amal Bakti Ke 68 di Kabupaten Pidie, wakil Bupati M. Iriawan, mengajak segenap
pegawai kementerian agama untuk meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan
tugas dan fungsi sebagai aparatur pemerintah, dan menjaga sikap amanah serta
yang diimplementasikan
kepada Institusi dan masyarakat yang
dilayani.
“Seseorang yang amanah menyadari bahwa Allah
pasti menyaksikan setiap pekerjaan dan perbuatan yang dilakukan sehari-hari,
bahkan segala yang terlnitas dihati manusia,” ujarnya.
Upacara memperingati hari amal bakti tersebut
berlangsung di Halaman Tengah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten
Pidie, turut dihadiri oleh Kapolres Pidie, Dandim 0102, Para Pimpinan SKPK,
Para Kepala Sekolah, guru dan sejumlah pelajar di lingkungan kemenag kabupaten
Pidie.
Wakil Bupati Pidie M. Iriawan, yang menjadi
Inspektur upacara mewakili Bupati Pidie membacakan sambutan tertulis amanat
Menteri Agama Republik Indonesia, Suryadharma Ali, dengan tema “Mengabdi dengan
Profesionalisme dan Amanah”.
Dikatakan, Kantor Kemeterian Agama mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi
birokrasi untuk menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena profesionalisme dan Amanah dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi sangat penting bagi tercapainya keberhasilan
pembangunan nasional, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan
ekonomi kesejahteraan rakyat di seluruh tanah air.
Pada 3 Januari 1946, sejarah mencatat, bahwa
enam puluh delapan tahun yang lalu, setahun setelah memperingati
kemerdekaannya, Indonesia adalah negara pertama di dunia yang menangani urusan
agama, “sehari setelah pembentukan Kementerian Agama, Menteri Agama K. H. M.
Rasjidi, melalui Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta, menyiarkan langsung
ke seluruh dunia dengan menegaskan bahwa berdirinya kementerian agama adalah
untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama serta pemeluk-pemeluknya dan
wajib melindungi rakyatnya dalam beragama sesuai dengan norma-norma
konstitusi,” sebutnya.
Lebih lanjut Wabub mengatakan melalui tema
tersebut, dia berharap kepada jajaran Pimpinan dan pegawai Kemeterian Agama di
Daerah Kabupaten Pidie, pada posisi dan jabatan apapun wajib menciptakan
birokrasi yang bersih serta bekerja dengan jujur, cerdas dan ikhlas, harus
bersih dari ego sektoral dan hegemoni golongan, karena hal tersebut dapat
merusak sistem birokrasi yang netral dan profesionalisme.
Selain itu, dia juga mengajak pegawai
kementerian agama untuk tetap netral dalam
proses demokrasi yang sedang tumbuh dan
berkembang di tanah air. Dan harus berdiri ditengah-tengah masyarakat, baik itu
dalam proses pemilukada, maupun pemilihan umum dan pemilihan presiden dan wakil
presiden tahun 2014 mendatang.
“saya minta keberpihakan pegawai kementerian
agama hanya tegak lurus kepada bangsa dan negara,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar