PADA saat dilantik menjadi Bupati Pidie, tekad
pertama Sarjani Abdullah adalah menjadikan Kabupaten Pidie sebagai lumbung
pangan Aceh khususnya dan nasional pada umumnya. Berbagai kebijakan yang
diambilnya di sektor pertanian, peternakan, dan kehutanan juga dalam rangka
menjadikan Pidie sebagai lumbung pangan nasional.
Hasratnya itu sangatlah logis, dengan luas areal 29.337 Ha, Pidie selama ini selalu surplus beras. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, jaringan irigasi diperbaiki, sawah-sawah baru dicetak, bantuan benih dan pendampingan dilakukan. Pabrik pengolahan padi yang modern juga kini tersedia. Jajaran Pemkab Pidie juga turun langsung ke lapangan untuk menampung berbagai keluhan warga, khususnya terkait jaringan irigasi.
Di sektor regulasi, juga akan dibuat qanun
yang akan menghambat alih fungsi lahan produktif menjadi rumah toko dan
bangunan komersial lainnya “Saya juga prihatin dengan semakin menciutnya lahan produktif
setiap tahun. Kita berencana membuat qanun untuk solusi masalah ini,” kata
suami dari Rohana Razali, S.Tp ini.
Sarjani kini konsen kepada peningkatan lahan
produksi pertanian. Waduk Rajui di Kecamatan Padang Tiji kini telah tersedia.
Ini dapat memenuhi air kepada 1.000 Ha
lahan pertanian. “Disamping itu juga ada
Pembangunan beberapa embung-embung (waduk kecil) yang telah tersebar dari
Kecamatan Muara Tiga sampai Kecamatan Mane,” katanya.
Pidie juga saat ini sedang mencari sebuah
pola untuk dapat mengelola hasil pertanian. Pabrik padi modern di Kecamatan Glumpang
Tiga yang merupakan milik Pemerintah Provinsi akan diusahakan dapat dihibah dan
dikelola langsung oleh Pemerintah Kabupaten.
“Ini untuk meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat, karena kita tahu selama ini banyak pengusaha luar pidie yang membeli hasil
pertanian terutama gabah ke Pidie, sehingga harga jual di tingkat petani rendah.
Ini coba kita antisipasi dengan sebuah pola dimana nanti Pemerintah daerah akan
menetapkan harga beli dasar gabah petani yang dibeli oleh sebuah perusahaan
daerah,” kata Wakil Bupati Pidie M Iriawan SE.
Untuk peningkatan sektor pertanian, Pidie juga coba
menata kembali jalan-jalan perkebunan demi membuka kemudahan akses
transportasi, kemudian juga fokus pada rehabilitasi/pembangunan linning saluran
air, jalan produksi, dan melakukan cetak sawah baru.
Ini semua dilakukan untuk mendukung program
ketahanan pangan. Pidie saat ini telah melakukan cetak sawah baru sejumlah 200
ha yang tersebar di Kecamatan Mane, Geumpang, dan Tiro. Ini sebagai upaya menambah lahan produktif yang selama ini
berkurang karena dijadikan lahan konsumtif seperti pembangunan ruko dan rumah.
Wabup Pidie M. Iriawan juga menyebutkan, ke depan
perlu dibuat sebuah peraturan yang mengikat bahwa setiap lahan pertanian yang
akan digunakan untuk pembangunan, diwajibkan membuka lahan pertanian baru. Kebijakan
ini untuk mengerem berubahnya lahan-lahan produktif menjadi tempat berdirinya
berbagai Ruko, rumah, dan bangunan lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Pidie, drh. Anas Abdullah menegaskan, sesuai dengan visi dan misi tersebut,
maka tahun 2013 merupakan momen penting untuk meningkatkan pembangunan di
bidang pertanian dan peningkatan perekonomian masyarakat tani di sejumlah daerah
pedesaan. Lebih lanjut putra kelahiran Pidie ini mengatakan, melalui program pertanian pihaknya akan berusaha meningkatkan ketahanan
pangan yang pernah diembankan pemerintah daerah Kabupaten pidie kepada dinas pertanian
dan peternakan Kabupaten Pidie, diantaranya swasembada beras, swasembada
daging, dan swasembada jagung.
0 komentar:
Posting Komentar