Di sisi lain, tantangan-tantangan yang dihadapi juga semakin berat. Bagi kaum nelayan misalnya, faktor cuaca seringkali menjadi penghambat mengarungi lautan. Bagi petani sawah, ketersediaan air atau pupuk menjadi parameter penentu keber hasilan menggarap sawah. Jelas, ada beragam masalah yang dimiliki masyarakat.
Nah, untuk menyelesaikan beragam persoalan tersebut, dibutuhkan seorang leader yang punya karakter kepemimpinan yang kuat dan inovatif. Harus punya seorang pemimpin yang mau bekerja keras, visioner, dan mampu mengalokasikan sumber daya mewujudkan cita-cita bersama dengan berbagai terobosan.
Dengan pengalaman lapangan yang luar biasa, khususnya sebagai panglima Gerakan Aceh Merdeka pa- da masa konflik, kriteria itu ada pada sosok Sarjani Abdullah. Maka ketika Sarjani dilantik sebagai Bupati Pidie pada 12 Juli 2012, harapan besar digantungkan pada lelaki kelahiran Nyong, Luengputu, pada 20 Maret 1970 ini.
Cita-cita semakin besar digantungkan pada Sarjani ketika dia dipasangkan pula dengan seorang birokrat berpengalaman, tapi sederhana, M Iriawan SE. Selain sebagai bupati, Sarjani kini juga menjabat Ketua Partai Aceh (PA) Wilayah Pidie. PA adalah salah satu partai lokal yang diperkenankan berkompetisi dalam pemilu dan Pilkada, seperti halnya partai nasional yang lain. Ini sesuai dengan MoU Helsinki yang dituangkan dalam Undang-undang Pemerintahan Aceh.
Sebagai ketua sebuah partai politik yang sudah berhasil mengusung ban- yak calon mereka ke kursi pimpinan daerah, keberadaan Sarjani di sana akan memberi banyak keuntungan. Sarjani bisa memobilisasi segenap potensi di Pidie untuk mewujudkan program-program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat banyak.
Lelaki yang lebih akrab disapa dengan panggilan Abu ini, juga terkenal tanggap terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat. Ketika Tangse dilanda gempa yang merobohkan rumah-rumah penduduk, suami dari Rohana Razali ini langsung turun tan- gan membantu warga yang menjadi korban. Terobosan demi terobosan juga dilakukan, mulai dari bidang pertanian, birokrasi, hingga lingkungan hidup.
Saat ini kepemimpinan Sarjani Abdullah - M Iriawan SE telah beru- sia 16 bulan. Banyak program yang telah dibuat dan dijalankan. Program-program tersebut juga bersinergis dan mengacu kepada program yang dibuat oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Namun, berbagai terobosan pem- bangunan itu dilakukan melalui kerja sama yang erat dengan berbagai pihak. Dengan prinsip kebersamaan itulah, Sarjani Abdullah berusaha membangun Pidie menjadi lebih baik. Kerangka perencanaan telah disusun dalam sebuah Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pidie 2012-2017 yang merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2012-2026.
Ini menjadi bukti awal Bupati Sarjani untuk menata Pidie ke depan menjadi lebih baik. RPJMD ini menjadi acuan dasar bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) dalam menyusun rencana strategis guna mendukung visi-misi yang telah ditetapkan.
Saat ini Bupati Sarjani Abdullah bersama Wakil Bupati M. Iriawan, SE telah menetapkan sasaran pembangunan Kabupaten Pidie yang dirumuskan ke dalam delapan prioritas pem- bangunan Kabupaten Pidie, yaitu:
- Peningkatan pengamalan nilai-nilai keislaman, sosial dan Budaya
- Reformasi birokrasi, supremasi hukum, Tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik;
- Peningkatan ketahanan pangan.
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat, perluasan kesempatan kerja dan penanggulangan kemiskinan.
- Peningkatan kualitas. pendidikan.
- Peningkatan pelayanan kesehatan.
- Pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Pelestarian Lingkungan hidup dan pengurangan risiko bencana.
Tentu untuk mewujudkan kedelapan prioritas pembangunan tersebut membutuhkan waktu. Namun, sejalan dengan tekad dan kemauan yang dimilikinya, serta dibantu jaja- ran staf dan seluruh masyarakat Kabupaten Pidie, insya Allah berbagai program prioritas tersebut bisa diwujudkan sang Panglima.
0 komentar:
Posting Komentar