Rabu, 01 Januari 2014

Pidie Tuan Rumah Sosialisasi Keluarga Berencana


BUPATI Pidie Sarjani Abdullah secara resmi membuka acara sosialisasi Diseminasi Akses dan Kualitas Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana (KB) jalur Pemerintah serta Peningkatan Kesadaran KB mandiri wilayah kusus, di Oproom Setdakab. Pidie pada Senin, 2 Desember lalu.

Pembukaan sosialisasi tersebut dihadiri oleh unsur Muspida setempat, Kepala Perwikilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh beserta rombongan, para Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Pidie, Para SKPK KB Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh, Pengelola Bidan KB Kabupaten/Kota, Pengelola KB Dinkes Rumah Sakit Umum Kabupaten/Kota, para Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten/Kota, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, Ketua Kartika Chandra Kirana Pidie, Ketua Bhayangkari Polres Pidie Ketua Dharma Wanita Pidie serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan bahwa Program KB selain memiliki dampak positif, juga mememilki dampak negatinya seperti melemahkan semangat jihad dan melemahkan militer umat islam. kontrasepsi bukanlah salah satu cara untuk menyelesaikan setiap masalah,” ujarnya.

Disebutkan, bila dilihat dari segi positifnya itu sah-sah saja, karena saya tidak mendukung kalau tujuan KB untuk membunuh, karena hanya Allah yang berhak mencabut nyawa manusia” ujarnya Bupati

Ia menambahkan, kalau untuk alasan mengatur jarak kelahiran, sebagai pemerintah daerah saya sangat mendukung program tersebut,”, tegasnya.

Sebelumnya dalam laporan ketua Panitia Kepala Badan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKS&PP) Kabupaten Pidie Ir. Afniati menyebutkan, bahwa dalam upaya menjalankan program kegiatan, pihaknya melakukan kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh berdasarkan surat Kepala Perwakilan nomor 3960/TU.001/J3/2013 tanggal 22 November 2013 tentang kesediaan Kabupaten Pidie sebagai tuan rumah pertemuan pada pembukaan kegiatan sosialisasi diseminasi akses dan kualitas pembinaan kesertaan KB jalur pemerintah serta peningkatan kesadaran KB mandiri wilayah khusus, dengan nomor 3964/TU.102/J3/2013 tanggal 22 November 2013 tentang undangan sosialisasi diseminasi akses dan kualitas pembinaan kesertaan KB jalur pemerintah serta peningkatan kesadaran KB mandiri wilayah khusus.

Ir. Afniati, sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan mengatakan, bahwa Program KB dirumuskan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui batas usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, untuk mengwujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKBBS).

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah kata dia, para akseptor akan mendapatkan tiga manfaat utama yang optimal baik untuk ibu, anak dan keluarga antara lain  Manfaat untuk ibu dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah setidaknya satu dari empat kematian ibu, menjaga kesehatan ibu, merencanakan kehamilan lebih terprogram.

Manfaat untuk anak dapat mengurangi resiko kematian bayi, menigkatkan kesehatan bayi, mencegah bayi kekuarangan gizi, tumbuh kembang bayi lebih terjamin, kebutuhan air susu ibu eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi, mendapat kualitas kasih sayang yang lebih maksimal. Sedangkan manfaat untuk keluarga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, harmonisasi keluarga lebih terjaga.

Selain itu kata Afniati, manfaat KB ditinjau dari segi kesehatan untuk ibu dengan mengatur jumlah kelahiran, ibu mendapat manfaat berupa perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulangkali dalam waktu yang terlalu pendek serta peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk beristirahat dan dapat menikmati waktu luang dan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya.

Sedangkan untuk anak-anak memberikan kesempatan kepada mereka agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga,” ujarnya.

Ia mengatakan perkembangan mental dan social anak akan lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan ibu kepada setiap anak, dan perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata. Untuk ayah dapat memberikan kesempatan kepadanya agar dapat memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kesemasan berkurang serta lebih banyak waktu yang tertuang untuk keluarganya,” jelas Afniati. (Y)
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar