Rabu, 01 Januari 2014

Mendongkrak Kehidupan Nelayan


SEJALAN dengan motto Kabupaten Pidie “Pang Ulee Buet Ibadat Pang Ulee Hareukat Megoue“, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pidie bertekad mendongkrak perekonomian masyarakat nelayan dengan agenda utamanya kemandirian dan peningkatan produksi hasil penangkapan perikanan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan secara rutin pembinaan penyuluhan dan pemberian bantuan stimulasi kepada kelompok pembudidaya, baik berupa benih, obat-obatan maupun sarana prasarana penangkapan ikan.

Tekad besar kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pidie Ir. Aspar yang pro rakyat ini mendapat sambutan baik dari masyarakat khususnya petani nelayan, sambutan baik dari masyakat sekaligus menjadi pelecut dan pemotivasi Dinas Kelautan dan perikanan untuk lebih serius memperhatikan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan.

Ia mengatakan keterbatasan dana merupakan permasalahan bangsa yang mendesak, “diperlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik terpadu dan menyeluruh, dalam mengurangi beban dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat khususnya petani nelayan di Kabupaten Pidie ini secara layak agar dapat hidup sejahtera,” jelasnya kepada Pidie Buletin beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Aspar mengatakan bahwa Program pengembangan budidaya pada pembangunan atau rehab tambak kawasan air payau, pengembangan kawasan budidaya air tawar, pengembangan sarana   dan prasarana pembenihan ikan, (P2P) program pemanfaatan hasil pengolahan dan pemasaran terus dilakukan oleh pemerintah.

Dalam meningkatkan hasil produksi perikanan, pengelolahan  atau pemasaran hasil tangkap perikanan diberikan bantuan pengembangan perikanan tangkap yang dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan dengan cara membangun sarana prasarana seperti menyediakan TPI, alat tangkap dan alat bantu penangkapan, “semua itu guna mendongkrak ekonomi masyarakat nelayan,” ujarnya

Dijelaskan, saat ini ada tujuh TPI yang tersebar di Kabupaten Pidie, diantaranya di Kecamatan Muara Tiga, Kecamatan Batee, Kecamatan Kota Sigli, Kecamatan Simpang Tiga dan di Kecamatan Kembang Tanjong, namun kata Aspar, di Muara Kuala Peukan Baro Kecamatan Kota Sigli belum memiliki kolam pelabuhan, jeti (batu turap/penahan abrasi pantai) dan selalu menghadapi pedangkalan muara yang berdampak pada jarak melaut lebih jauh dari muara.

Akses permodalan yang kurang merupakan hal yang sering menjadi permasalahan yang dihadapi nelayan sehingga Kebanyakan lari ke tengkulak.

Dalam hal tersebut Kadis Kelautan dan Perikan kabupaten Pidie Ir. Aspar berharap kepada pemerintah agar dapat  memberi perhatian khusus kepada masyarakat nelayan untuk lebih meningkatkan fungsi pelayanan dan pendukung segala kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya ikan, pada akhir tahun 2013 ini. (Y)


Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar