Jumat, 14 Februari 2014

PNPM Mandiri Dongkrak Perekonomian Masyarakat


Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Perkotaan diharapkan mampu menanggulangi permasalahan kemiskinan dalam masyarakat. Program pemerintah tersebut mengunakan metode pendekatan pembangunan Botton Up (dari bawah ke atas).  Aspirasi dan partisipasi masyarakat diakomodasi dan diformulasi ke dalam berbagai kegiatan pemberdayan masyarakat dibidang sosial, ekonomi dan lingkungan.

Sebelumnya PNPM Mandiri Perkotaan dikenal dengan Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang telah dimulai sejak tahun 1999, PNPM Mandiri Perkotaan, bangkit bersama untuk mandiri, dalam mendukung upaya penganggulangan kemiskinan.

Di Kecamatan Kota Sigli  Kabupaten Pidie tahun 2014 ini dana PNPM mencapai Rp. 2.250.000.000,- (dua Milyar dua ratus lima puluh juta rupiah). Jumlah itu diperuntukan bagi 15 Gampong dalam Kecamatan Kota Sigli. Nilai rupiah yang cukup besar tersebut diharapkan mampu menanggulangi permasalahan kemiskinan di khususnya masyarakat kecamatan Kota Sigli.

Dana tersebut barasal dari Dana Hibah USAID yang dikoordinir oleh Bank Dunia, sedangkan  Direktorat Jenderal Cipta Karya ditunjuk sebagai executing agency untuk mendukung pelaksanaan PNPM mandiri perkotaan di Kabupaten Pidie.

Tahun 2013 pemerintah melalui program PNPM Mandiri Perkotaan merupakan salah satu konsultan pembangunan masyarakat dengan fasilitasnya lebih fokus kepada pemberdayaan masayarakat dari tidak berdaya menuju masyarakat madani. Demikian dikatakan oleh Ketua Koordinasi PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Pidie Yuslimayanti, SE, usai acara penggelaran lokakarya orientasi selaras PNPM Mandiri Perkotaan kabupaten Pidie di Aula Bappeda kabupaten Pidie, pada selasa, 24 Desember lalu, yang turut dihadiri oleh unsur Muspida Pidie, BKSPP, LSM, PJOK dan Koordinator Gampong serta undangan lainnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pidie Muhammad Adam, ST, MM mengatakan lokakarya orientasi selaras PNPM Mandiri Perkotaan kabupaten Pidie dan seluruh kegiatan di pedesaan dalam hal ini pemerintah berperan aktif dan mendukung sepenuhnya apapun kegiatan maupun usaha warga dalam pembangunan.

Dia mengatakan bentuk bantuan yang diberikan pemerintah adalah bermacam-macam, salah satunya adalah mengalokasikan dana untuk pelaksanaan pembangunan di bidang infrastruktur, peningkatan perekonomian masyarakat dan pengembangan kegiatan sosial serta bantuan lainnya dengan tujuan adalah meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran masyarakat.

Menurut  Yuslima Yanti, SE, tahun 2013 alokasi dana bantuan langsung masyarakat (BLM) Kabupaten Pidie telah dilaksanakan secara baik dengan pogres 100% dimasing-masing gampong, yang disalurkan kepada lima belas gampong dalam Kabupaten Pidie sebasar 1.550.000.000,- (satu milyar lima ratus lima puluh lima juta rupiah) yang diperuntukkan untuk kegiatan tridaya (kegiatan infrastruktur, ekonomi dan sosial berkelanjutan)..

Lebih lanjut Yulisma mengatakan, pada bulan Desember tahun 2013 ini telah dicairkan kembali dana sharing daerah untuk kekerangan Kabupaten Pidie dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 sebesar 813.000.000,- (delapan ratus tiga belas juta rupiah).

Sedangkan pada tahun 2013 PNPM Mandiri Perkotaan dengan Program Selaras telah mengalokasikan dana BLM APBN sebesar Rp. 2.250.000.000,- (dua Milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk 15 gampong se-kabupaten Pidie dan masing-masing gampong mendapatkan dana BLM sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).

“tujuan dari dana program selaras tersebut lebih diarahkan kepada peningkatan kualitas dari keselarasan peran perempuan dan laki-laki dalam hal akses, partisipasi, kontrol dan manfat (APKM) sehingga manfaat dari pelaksanaan kegiatan pembangunan gampong akan lebih adil dan setara” sebut Yulisma.

Dia menjelaskan, aspirasi dan partisipasi masyarakat diakomodasi dan diformulasi ke dalam berbagai kegiatan pemberdayan masyarakat dibidang sosial, ekonomi dan lingkungan, dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat mendorong terjadinya transformasi sosial dalam mansyarakat, dari yang miskin dan tidak berdaya menjadi berdaya menuju masyarakat yang mandiri dan madani.

PNPM Mandiri perkotaan berada di Kabupaten Pidie sejak tahun 2008 sampai saat ini memberi kesempatan gender dan pemberdayaan perempuan PNPM Mandiri dalam konsep programnya. “Isu peran gender dalam PNPM Mandiri Perkotaan menjadi sangat penting karena setiap tahapan kegiatan di masyarakat melibatkan perempuan dan laki-laki, mulai dari tahapan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, monitoring dan evaluasi. kata Yulisma.[]

Tulisan ini sudah terbit pada Pidie Buletin Edisi III Januari 2014
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar