Pemerintah Kabupaten Pidie melakukan pengembangan perkebunan
jenis tanaman Kopi Robusta di daereh dataran tinggi Tangse dengan areal seluas
26 Hektare.
Tanaman
kopi di wilayah tangse bukanlah hal yang baru, dataran tinggi yang sejuk ini
pernah jaya di Era 70-an dengan produksi kopi robustanya.
Sebagai
pilot projek tahun 2013 pemerintah telah menyalurkan 3000 batang bibit dengan
dana yang bersumber dari APBK Pidie, lahan seluas 26 hektare tersebut dikelola
oleh 68 orang petani.
Bupati
Pidie Sarjani Abdullah pada Sabtu, 4 Januari 2014 melakukan kunjungan kerja
bersama Kepala Dinas kehutanandan Perkebunan, Kepala Bapeda dan Kepala bagian
Humas dan Protokol Setdakab Pidie serta Camat setempat ke perkebunan kopi
kawasan Blang Pandak Kecamatan Tangse untuk melihat langsung daerah
pengembangan kopi di dataran tinggi tersebut
Bupati
Pidie mengatakan program tersebut dilakukan untuk mengembalikan daerah Tangse
pada era kejayaannya yang terkenal sebagai daerah produksi kopi robusta yang
terkenal di era 70-an
“Pemerintah
berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan tanaman kopi, tahun
2014 ini pemerintah juga telah menganggarkan dana dari APBK untuk pengembangan
kopi Robusta,” ujarnya
Pengembangan
kembali kopi robusta di kawasan Tangse tersebut berawal dari ide seorang warga
setempat bernama razali yang telah menanam kopi di areal seluas tiga hektare
dan telah berhasil memanenkan kopinya dalam waktu selama 1.5 tahun
Untuk itu orang nomor satu
di Pidie ini, mengharapkan agar masyarakat di kawasan pengunungan untuk kembali
menggalakkan tanaman jenis kopi, menurutnya dataran tinggi Tangse yang sejuk
sangat cocok untuk pengembangan kopi robusta dan nantinya kopi juga akan
menjadi salah satu komuditi andalan daerah Pidie. (*)
Tulisan ini sudah terbit pada Pidie Buletin Edisi III Januari 2014
0 komentar:
Posting Komentar