Sabtu, 30 November 2013

Duka Yang Menyelimuti Tangse


 Duka kembali menyelimuti masyarakat Tangse, Kabupaten Pidie, setelah kawasan itu diguncang gempa 5,6 SR, pada Selasa 22 Oktober 2013 pukul 12.40 WIB. Bencana kali ini merupakan yang keempat kali dalam dua tahun terakhir, yaitu banjir bandang 10 Maret 2011, banjir luapan 25 Februari 2012, gempa 6,0 SR pada 22 Januari 2013, dan kali ini masyarakat setempat menerima dampak gempa yang berpusat 16 kilometer barat Aceh Besar tersebut.

Dampak terparah gempa yang terjadi Selasa siang itu bukan hanya di Tangse, tetapi juga di dua kecamatan lainnya yang bertetangga, yaitu Geumpang dan Mane. Kepala BPBD Kabupaten Pidie, priadi, S. Sos, mengatakan bahwa bantuan-bantuan yang datang, baik itu berupa materi ataupun jasa adalah sangat berharga. Dan tentu sangat membantu tugas dari pihak BPBD Kabupaten Pidie.

“Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam membantu saudara saudara kita di daerah bencana,“ imbuh Apriadi, S. Sos.

Dinas Sosial Aceh telah mengirim bantuan ke lokasi bencana berupa beras, mi instan, kecap, sambal, minyak goring, tenda untuk pengungsi dan tenda logistik. Pihak Dinas Sosial Aceh juga sudah menurunkan tim dan sejumlah relawan ke lokasi untuk melakukan pendataan, evakuasi, dan pelayanan dapur umum.

Bupati Pidie, Sarjani Abdullah bersama seluruh unsur Muspida, langsung  tanggap atas bencana yang terjadi di kecamatan itu. Bersama-sama pimpinan kecamatan, bupati meninjau lokasi musibah danmelakukan rapat pimpinan untuk menentukan langkah-langkah penanganan darurat pascagempa.

“Kita akan bergerak cepat, tepat, dan terukur untuk penanganan pascabencana,” kata Sarjani Abdullah yang lebih memilih menginap di wilayah yang terkena musibah sehingga mudah memantaunya. Pengamatan langsung Bupati Pidie, akibat yang ditimbulkan bencana gempa sangatlah parah. Beberapa fasilitas pendidikan, perumahan, perkantoran hingga tempat ibadah di wilayah tersebut mengalami kerusakan, dan telah meninggalnya satu warga yang mengalami serangan jantung mendadak.

Selain korban meninggal, tiga warga Kecamatan Tangse cedera akibat tertimpa runtuhan bangunan atau terjatuh saat berlari menyelamatkan diri. Ketiga warga yang cedera tersebut masingmasing Nadiatul Hikmah (16) warga Desa Neubok Badeuk, Azni (50) warga Pulo Kawa,dan seorang bocah berusia 4 tahun menderita luka lecet di bagian kepala. “Nadiatul Hikmah dan Azni dirawat di RSU Sigli,  sedangkan bocah Denis di Puskesmas Tangse,” kata Sekcam Tangse, Ir Jakfar.

Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (ABPA) tahun 2014 dipastikan akan membantu korban gempa Tangse yang terjadi pada  22 Oktober 2013 lalu dengan plot dana Rp. 6 M. Selanjutnya dari dana daerah (APBK) Pidie siap membackup berapa saja kekurangan. Dana APBA tersebut ditargetkan untuk pembangunan infrastruktur. Sedangkan sisa kekurangan akan diplot dari dana APBK Pidie Yang sedang dibahas. (*)
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar:

Posting Komentar