Duka kembali menyelimuti masyarakat Tangse, Kabupaten Pidie, setelah kawasan itu diguncang gempa 5,6 SR, pada Selasa 22 Oktober 2013 pukul 12.40 WIB. Bencana kali ini merupakan yang keempat kali dalam dua tahun terakhir, yaitu banjir bandang 10 Maret 2011, banjir luapan 25 Februari 2012, gempa 6,0 SR pada 22 Januari 2013, dan kali ini masyarakat setempat menerima dampak gempa yang berpusat 16 kilometer barat Aceh Besar tersebut.
Dampak
terparah gempa yang terjadi Selasa siang itu bukan hanya di Tangse, tetapi juga
di dua kecamatan lainnya yang bertetangga, yaitu Geumpang dan Mane. Kepala BPBD
Kabupaten Pidie, priadi, S. Sos, mengatakan bahwa bantuan-bantuan yang datang,
baik itu berupa materi ataupun jasa adalah sangat berharga. Dan tentu sangat
membantu tugas dari pihak BPBD Kabupaten Pidie.
“Kami
sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam
membantu saudara saudara kita di daerah bencana,“ imbuh Apriadi, S. Sos.
Dinas
Sosial Aceh telah mengirim bantuan ke lokasi bencana berupa beras, mi instan,
kecap, sambal, minyak goring, tenda untuk pengungsi dan tenda logistik. Pihak
Dinas Sosial Aceh juga sudah menurunkan tim dan sejumlah relawan ke lokasi
untuk melakukan pendataan, evakuasi, dan pelayanan dapur
umum.
Bupati
Pidie, Sarjani Abdullah bersama seluruh unsur Muspida, langsung tanggap atas bencana yang terjadi di
kecamatan itu. Bersama-sama pimpinan kecamatan, bupati meninjau lokasi musibah
danmelakukan
rapat pimpinan untuk menentukan langkah-langkah penanganan darurat pascagempa.
“Kita
akan bergerak cepat, tepat, dan terukur untuk penanganan pascabencana,” kata
Sarjani Abdullah yang
lebih memilih menginap di wilayah yang terkena musibah sehingga mudah
memantaunya. Pengamatan langsung Bupati Pidie, akibat yang ditimbulkan bencana
gempa sangatlah parah. Beberapa fasilitas pendidikan, perumahan, perkantoran
hingga tempat ibadah di wilayah tersebut mengalami kerusakan, dan telah
meninggalnya satu warga yang mengalami serangan jantung mendadak.
Selain
korban meninggal, tiga warga Kecamatan Tangse cedera akibat tertimpa runtuhan
bangunan atau terjatuh saat berlari menyelamatkan diri. Ketiga warga yang
cedera tersebut masingmasing Nadiatul Hikmah (16) warga Desa Neubok Badeuk,
Azni (50) warga Pulo Kawa,dan seorang bocah berusia 4 tahun menderita luka
lecet di bagian kepala. “Nadiatul Hikmah dan Azni dirawat di RSU Sigli, sedangkan bocah Denis di Puskesmas Tangse,” kata
Sekcam Tangse, Ir Jakfar.
Anggaran
Pendapatan Belanja Aceh (ABPA) tahun 2014 dipastikan akan membantu korban gempa
Tangse yang terjadi pada 22 Oktober 2013
lalu dengan plot dana Rp. 6 M. Selanjutnya dari dana daerah (APBK)
Pidie siap membackup berapa saja kekurangan. Dana APBA tersebut ditargetkan
untuk pembangunan infrastruktur. Sedangkan sisa kekurangan akan diplot dari
dana APBK Pidie Yang sedang dibahas. (*)
0 komentar:
Posting Komentar